Friday, December 1, 2006

MANFAAT SYETAN BAGI MANUSIA

Benarkah syetan itu bermanfaat bagi manusia; bukankah Allah menciptakan (Iblis/syetan) sebagai musuh yang nyata (Al Baqarah: 168; 208; Al Kahfi:50); dan bukankah Allah memerintahkan manusia agar menjauhinya (An Nisa:38); Sebab pekerjaan syetan adalah menggoda manusia semuanya secara serius dan profesional (Al A’raf:16; Shad:82). Hampir 24 jam mereka terus-menerus merongrong manusia agar melupa­kan Allah dan berusaha membuat kegelapan di dalam hati­nya (Al Hijr:39). Pekerjan syetan baru berhenti manakala manusia telah meninggalkan dunia sebab mereka memiliki cita-cita yang kuat yaitu mencari teman sebanyak-banyaknya dari keturunan Nabi Adam as. (Al Isra: 62) Dengan alasan tersebut, pada sisi manakah syetan itu bermanfaat?

"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia.... (Ali Imran: 191)
Dari ayat di atas dan diperkuat dengan firman Allah : ”Tidaklah kami ciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.” Al Anbiya:16 dan Ad Dukhan:28

Dengan demikian kita yakin seyakin-yakinnya bahwa tidaklah sia-sia Allah menciptakan segala sesuatu termasuk mencipta­kan syetan yang dicap sebagai musuh yang nyata. Salah satu sisi manfaat diciptakan syetan adalah bahwa kita mengetahui bahwa kedudu­kan ma­nusia akan mening­kat derajatnya (maqamnya) semata-mata karena mampu melewati rintangan hawa nafsu dan godaan syetan. Sebalik­nya, manusia pun bisa mendu­duki derajat yang paling rendah bahkan lebih rendah daripada binatang dengan sebab syetan.

Singkatnya, keberadaan syetan boleh jadi harus disyukuri keberadaanya bagi orang-orang yang taqarrub Ila Allah. Sebab tanpa gangguan dan godaan mereka, manusia tidak akan meningkat derajatnya di sisi Allah sebagaimana kedudukan para malaikat di sisi Allah tidak naik dan turun derajatnya sebab malaikat tidak digoda oleh syetan.

Memahami Karakter Syetan
Syetan mestinya harus dipahami karakter dan tipologinya, sebab dalam teori berperang Tsun Tsu (Ahli Strategi perang Kaisar China masa lalu yang teorinya terkenal dan dipakai untuk bisins, politik dll hingga saat ini). Dalam teorinnya, mensyaratkan bahwa bila mau bertempur mutlak harus memahami karakter musuhnya sebelum bertempur. Tanpa memahami karakternya, sulit sekali mengatasi medan pertempuran. Karena syetan menurut Allah adalah musuh yang nyata bagi manusia, selayaknya kita mesti memahami betul karakter syetan agar kita mampu memenangkan medan pertempuran. Untuk lebih luas memahami karekter syetan dapat dibaca dalam buku "Biodata Syetan".

Dalam kitab Nuzhatul Majalis, pengarang kitab mengutip pendapat Imam Fakhrurrozi tentang karakter syetan dan liku-likunya. Ada tiga pintu di mana syetan berusaha menembusnya: Syahwat, Marah dan Hawa.

1. SYAHWAT
Syetan mampu menembus sistem pertahanan manusia melalui pintu syahwat. Seolah-olah syetan paham betul bahwa syahwat manusia mampu memproduksi output yang dahsyat yaitu sifat Dholimu linafsih (kekuatan merusak diri sendiri). Mirip virus yang masuk ke dalam program komputer, syetan yang berupa virus ini mampu merusak program dan dengan sendirinya komputer menjadi telmi (telat mikir) bahkan mampu menghancurkan data-data penting. Menurut Imam Fakhrurrozi, syahwat yang telah terinfeksi oleh virus ini mampu memproduksi sifat KIKIR sehingga merusak dirinya sendiri.

2. MARAH
Bila pintu pertama sudah berhasil dilumpuhkan, syetan berusaha memasuki pintu lapisan kedua yaitu marah (ghodob). Di sini syetan membutuhkan mediator (perantara) untuk menduplikasi (memfoto kopi) sifat daya perusak itu melalui marah. Sebab sifat marah ini mampu menghasilkan kekuatan Doholimu lighoirih (kekuatan merusak orang lain). Hal ini pun hampir mirip dengan virus yang sudah masuk ke system komputer.

Bila berhasil melumpuhkan satu kom­puter, dia akan menduplikasikan dirinya kepada komputer lain. Sehingga apabila ada komputer yang tersambung dengan komputer yang ada virusnya dipastikan semua komputer yang berhubungan dengannya akan ketularan dan seterusnya menularkan kepada yang lainnya. Menurut Imam Fakhrurozi, tenaga marah yang telah terinfeksi oleh virus ini menghasilkan daya rusak kepada orang lain berupa sifat UJUB dan TAKABUR.

3. HAWA
Hawa ini adalah lapisan pintu ketiga apabila berhasil memasuki pintu per­tama dan kedua. Syetan membu­tuhkan kekuatan hawa karena kekuatan ini mampu memproduksi suatu karakter yang mampu melawan Yang Maha Menciptakan (kufur/syirik). Dan kufur ini adalah senjata ampuh untuk melumpuhkan manusia. Kufur dalam bahasa arab disebut tertutup. Sifat ini mampu menutupi hati untuk menerima sinar dari Allah, rasul dan petunjuk agama lainnya. Jadi dipastikan bila manusia memiliki daya kufur, dan hatinya telah gelap, maka syetan dengan leluasa mengambil kendali hidup (An Nahl:100).

Maka dengan tenangnya mereka hidup di hati manusia yang telah gelap-gulita ini. Usaha syetan berikutnya adalah menutup rapat-rapat jangan sampai ada sinar masuk ke dalam hatinya sekecil apapun. Sebab bila ada sinar memancar sedikit saja niscaya akan nampak isi dalam hati manusia meskipun samar-samar. Ini tidak dikehendaki oleh syetan. Dengan kegelapan ini syetan dengan leluasa berdugem-ria dan mengendalikan manusia layaknya robot yang remote controlnya dipegang syetan.

HASUD
Menurut Sabda Rasulullah saw yang dikutip oleh Imam Fakhrurozi, Hasud merupakan penyakit yang paling berbahaya dari berbagai sifat perusak dari syetan. Hingga dalam surat Al Falaq Allah berfirman ”Wamin Syarri haasidin idzaa hasad” dari kejahatan orang hasud apabila hasud. Semua sifat-sifat jahat yang dibisikkan dalam dada manusia ini terkumpul di dalam sifat hasud. Singkatnya, hasud adalah kejahatan manusia yang paling berbahaya. Bahkan menurut suatu pendapat sifat hasud ini lebih jahat daripada Iblis.

Fir’aun berkata kepada Iblis: ”Wahai Iblis apakah kamu mengetahui kejahatan apakah yang melebihi aku dan kamu, kemudian Iblis menjawab: ”kejatahan orang yang hasud”. Mengapa hasud ini melebihi kejatahan iblis dan Fir’aun, sebabnya bahwa hasud ini merupakan maksiat yang terdapat di langit dimana Iblis menghasud Nabi Adam as dan hasud ini pun awal maksiat di bumi dimana ketika Qabil hasud kepada Habil lalu membunuhnya.

Antara yang Bisa Dikendalikan dan Tidak
Ternyata syetan tidak selamanya mampu menggoda manusia. Ada manusia yang mudah dikendalikan ada yang tidak. Bagi yang tidak bisa dikendalikan adalah mereka yang bertawakal dan beriman kepada Allah swt sedangkan bagi yang bisa dikendalikan adalah mereka yang mengambil sye­tan sebagai pemimpinnya. Sebagaimana firman Allah swt:

Artinya: Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (An Nahl: 99-100)

Wallahu a’lam (MK)
Catatan: Mohon kritik dan saran jika ada salah terjemah dan lain-lain mohon diinformasikan. terima kasih.

1 comment:

dzikirunlimit said...

sebuah tulisan yang jarang ditemui. Bagaimana pun image syetan itu justeru berbahaya loh kok ini bisa bermanfaat.