Selamat datang di website TQN Kalipasir
Semoga Anda bisa menikmati sajian rohani yang ada di sini. Kami sangat berterima kasih jika mengomentari setiap artikel yang ada. Tentu saja untuk berbagi ilmu. dengan dzikirunlimit, semoga kita semua menjadi orang yang sejuk hatinya.
Sajian tulisan di blog ini adalah hasil dari pengembangan Pengajian Tasawuf TQN (Thariqah Qadiriyah Wan Naqsabandiyah) Cabang Kali Pasir, Menteng Jakarta Pusat yang ditulis dan dikembangkan oleh kelompok alumni Buntet yang mengikuti pengajian tasawuf TQN di Kali Pasir, Jakarta Pusat.
Pimpinan Majlis Dzikir TQN Kalipasir adalah seorang Putera Buntet Pesantren yang tinggal dan berdakwah di Jakarta. Ia mengikuti thariqah ini, namun bukan sebagai wali talqin. Beliau tidak mau menjadi wali talqin karena menghormati Kyai Buntet Pesantren. Sebab kebanyakan thareqah di Buntet Pesantren adalah Tijani sedangkan ia sendiri TQN. Karenanya bagi siapa yang hendak bertalqin, maka akan diantarkan ke wakil talqin Pusat di Pesantren Suryalaya.
Para jamaah pengikut TQN Cabang Kali pasir berjumlah ratusan namun yang khsus mengikuti acara dzikir khataman di Kali pasir kurang lebih 100-an orang setiap datang. Mereka berasal dari kalangan status sosial bawah hingga atas namun jika sudah berbaur masing-masing tidak ada yang merasa besar atau kecil.
Yang menarik dari Majlis ini adalah tempat berdzikirnya. Bukan di tempat mewah, enak atau layak. Tempat dzikirnya di jalanan MHT selebar 1.5 meter memanjang hingga ujung gang. Namun heran, jika sudah berdzikir layaknya di tempat enak. Menurut jamaah yang sudah lama ikut, belum pernah kehujanan selama berdzikir di jalanan ini padahal tidak ada penutup. Otomotas setiap malam selasa jam 9 jalan tersebut ditutup total selama 1-2 jam.
ACARA DZIKIR:
WAKTU : SETIAP MALAM SELASA JAM 21.00 - 10.00 WIB
ACARA : [1.] Kultim kira-kira 10 menit [2] Wirid khataman kadang Manqib Syeikh Abdul Qadir Jailany [3] Doa [4] Ramah tamah (makan bersama)
"Yang menarik dari majlis ini adalah sudah tidak dipungut biaya, tapi diberi makan lagi setiap habis dzikiran, baik makanan jasmani maupun makanan rohani." kata salah satu jama'ah yang sudah lama.
No comments:
Post a Comment